Senin, 16 Maret 2009

Tujuh Langkah Memulai Bisnis Rumahan

  1. Mengajak keluarga terlibat dalam bisnis.

    Karena rumah akan merupakan tempat bisnis, maka libatkan anggota keluarga sejak awal. Jika memungkinkan pisahkan antara ruang usaha dengan ruang untuk aktivitas keluarga. Bila ada anggota keluarga yang tidak setuju, berilah pengertian tentang bisnis yang akan anda jalankan ini. Siapa tahu anggota keluarga tersebut dapat anda libatkan. Sebelum memulai usaha, ada baiknya meminta pendapat dari seluruh penghuni rumah mengenai produk atau jasa yang akan ditawarkan. Ciptakan suasana bahwa bisnis ini adalah ide bersama, sehingga memerlukan tanggung jawab bersama. Galilah ide mengenai produk yang menarik, murah, enak dan memiliki potensi penjualan. Jika hal ini kita lakukan, sebenarnya kita telah melakukan riset pasar walaupun terbatas pada anggota keluarga. Pertimbangkan juga meminta pendapat dari para tetangga sekitar, sekedar menambah referensi. Jangan lupa peran seluruh anggota keluarga juga harus tertulis secara jelas sehingga masing-masing tahu apa tanggung jawabnya.

  2. Faktor perizinan / badan usaha demi kenyamanan bisnis

    Setiap bisnis pasti memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi, seperti modal kerja, bahan baku, tenaga kerja, alat-alat, bahan penolong, pelatihan SDM, dll. Bila perlu ada izin tetangga, izin departemen perdagangan, departemen kesehatan (biasanya untuk industri minuman dan makanan), pastikan semua izin tersebut telah kita peroleh secara tertulis. Pertimbangkan badan usaha yang akan dibentuk jika diperlukan. Untuk langkah awal, bisnis di rumah biasanya terbentuk dengan badan usaha perseorangan. Jika bisnis berkembang, anda dapat meningkatkan badan usaha yang lebih tinggi seperti CV atau PT.
  3. Tekan biaya seminimal mungkin.

    Tidak semua peralatan kerja dan sarananya harus baru. Optimalkan seluruh peralatan dan sumber daya yang dimiliki. Bila perlu membuat sendiri atau meminta bantuan orang untuk membuat atau melakukan modifikasi terhadap peralatan tertentu. Intinya adalah maksimalisasi penggunaan seluruh sumber daya yang kita miliki. Demikian juga dengan bahan baku, bahan penolong, dll. Mintalah kepada agen untuk memasok sesuai kebutuhan. Perhitungkan alur pengolahan bahan baku menjadi barang jadi untuk sirkulasi yang singkat, sehingga tidak terjadi penimbunan bahan baku atau barang jadi.

  4. Memahami produk atau jasa yang akan dijual.

    Kita harus memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai produk/jasa yang akan dijual, mulai dari resep, cara pembuatan, komposisi bahan, produk pesaing, siklus harga, siklus permintaan, dll. Bagaimanapun kondisi persaingan juga wajib kita pelajari dan dipetakan dengan baik. Kita harus mengetahui "manis" dan "pahit"-nya usaha yang akan dijalankan.

  5. Perlakukan semua konsumen dengan standar yang baik.

    Bersikap ramah kepada seluruh calon pembeli adalah modal utama pelayanan yang kita lakukan. Kita tidak pernah tahu apakah konsumen tersebut datang dengan niat membeli, mencoba-coba, membanding-bandingkan, dsb. Yang jelas, jika pelayanan kita ramah, minimal mereka akan mengingat kita karena kesan pertama yang sangat baik. Bersikaplah seperti kita melayani seorang raja, namun tentunya tidak perlu berlebihan.

  6. Harga jual yang masuk akal sesuai dengan target konsumen.

    Penentuan harga jual menjadi keputusan yang sangat pelik. Jika belum berpengalaman, yang paling mudah adalah melihat harga pesaing sejenis yang memiliki ciri hampir sama dengan kita. Apapun keputusannya, harga jual harus lebih tinggi daripada harga produksi.

  7. Selalu siap dengan perubahan.

    Kita harus selalu waspada dan selalu mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Jangan salah mengira bahwa konsumen dan lingkungaan tidak berubah. Perubahan terus terjadi dalam setiap waktu. Minimal usia akan terus bertambah. Kompetisi dan pendatang baru terus berdatangan. Kita harus terus memperbaiki kualitas produk dan disisi lain terus mencoba agar dapat berproduksi secara lebih efisien. Tanpa hal itu, kita dapat tergerus oleh perkembangan zaman.


0 komentar:

Posting Komentar